Diary Remaja Korban Holocaust yang Viral di Instagram


Hai, namaku Eva!” Begitulah kira-kira bunyi salah satu kisah diary remaja korban Holocaust yang viral di Instagram. Sebuah akun Sbobet bernama Eva Stories mengunggah kisah-kisah di fitur ‘story’-nya, yang memaparkan cerita tentang Eva Heyman, seorang remaja berusia 13 tahun yang menjadi korban Holocaust. Proyek tersebut dibuat oleh Mati Kochavi dan putrinya, Maya, untuk meningkatkan kesadaran akan Holocaust.

Kisah seorang gadis berusia 13 tahun yang terbunuh di kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz lebih dari 75 tahun yang lalu, telah menuai popularitas di Instagram, setelah seorang miliarder Israel dan putrinya menghidupkan kisah nyata gadis itu di media sosial tersebut.

Diceritakan melalui Instagram “story”—klip video pendek lengkap dengan emoji, teks, dan komentar lisan—akun berjudul “Eva Stories” mengumpulkan hampir satu juta pengikut dalam 24 jam setelah melakukan siaran langsung pada Rabu (1/5) malam, pada Peringatan Holocaust Remembrance Day di Israel.

“Hai, namaku Eva!” Begitulah kira-kira bunyi salah satu kisah diary remaja korban Holocaust yang viral di Instagram. Sebuah akun bernama Eva Stories mengunggah kisah-kisah di fitur ‘story’-nya, yang memaparkan cerita tentang Eva Heyman, seorang remaja berusia 13 tahun yang menjadi korban Holocaust. Proyek tersebut dibuat oleh Mati Kochavi dan putrinya, Maya, untuk meningkatkan kesadaran akan Holocaust.

Oleh: Ruth Eglash (The Washington Post)

Baca Juga: Israel dan AS Cekik Keuangan Otoritas Palestina Jelang Rencana Perdamaian

Kisah seorang gadis berusia 13 tahun yang terbunuh di kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz lebih dari 75 tahun yang lalu, telah menuai popularitas di Instagram, setelah seorang miliarder Israel dan putrinya menghidupkan kisah nyata gadis itu di media sosial tersebut.

Diceritakan melalui Instagram “story”—klip video pendek lengkap dengan emoji, teks, dan komentar lisan—akun berjudul “Eva Stories” mengumpulkan hampir satu juta pengikut dalam 24 jam setelah melakukan siaran langsung pada Rabu (1/5) malam, pada Peringatan Holocaust Remembrance Day di Israel.

Tujuannya, menurut pencipta proyek tersebut—Mati Kochavi dan putrinya, Maya—adalah untuk meningkatkan kesadaran akan Holocaust di era di mana perhatian semakin berkurang, dan untuk generasi yang kecanduan dengan jenis media baru.

Namun, di Israel, beberapa orang mengkritik tindakan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak pantas dilakukan. Klip pendek berwarna-warni itu, kata mereka, gagal menyoroti kengerian sebenarnya dari Perang Dunia II, ketika enam juta orang Yahudi—termasuk 1,5 juta anak-anak—dibunuh secara sistematis di tangan Nazi.

Tetapi Kochavi—anak dari para korban Holocaust yang selamat—mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa “Instagram adalah media untuk bercerita, dan seperti halnya media dan platform konten apa pun, Instagram dapat menceritakan kisah apa pun, baik yang mendalam maupun yang ringan.”

“Di era digital, ketika rentang perhatian semakin berkurang dan mengingat berkurangnya jumlah orang yang selamat, sangat penting untuk menemukan model kesaksian dan memori baru,” katanya.

“Idenya adalah, menggunakan media sosial untuk menciptakan jenis memori baru, dan kami berharap dengan cara ini dapat membawa orang-orang lebih dekat dengan kehidupan Eva dan kedalaman jiwanya.”

Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, Kochavi dan putrinya mengatakan bahwa mereka membaca puluhan buku harian yang ditulis oleh para remaja selama Holocaust, sebelum memilih karya Eva Heyman—seorang gadis Yahudi sekuler dari Hungaria yang bermimpi menjadi seorang reporter dan mulai menulis dalam buku hariannya tentang ulang tahunnya yang ke-13, pada 13 Februari 1944.

“Hai! Namaku Eva,” kata seorang gadis berambut gelap yang ceria dalam video tersebut, sambil melambaikan tangan. Dia mengenakan jaket jas merah muda gaya tahun 1940-an dan memegang boneka, saat emoji pelangi dan stroberi muncul di layar.

“Itu adalah saya, ini tahun 1944, Nazi telah menaklukkan sebagian besar Eropa, mereka melakukan hal-hal mengerikan kepada kami orang Yahudi, tetapi mereka belum menaklukkan kami,” katanya dalam klip pendek lainnya.

Dalam video-video berikutnya, Eva—yang diperankan oleh seorang aktris Inggris dan berbicara dalam bahasa Inggris dengan subtitle Ibrani—memperkenalkan anggota keluarganya, sahabatnya, dan, bahkan kemudian, pria yang ditaksirnya.

Dia juga “memfilmkan” Nazi yang jahat dan menyatakan kebenciannya pada Adolf Hitler, dengan mengatakan bahwa dia tidak mengerti mengapa begitu banyak orang “mengikuti Hitler”.

Dalam kisah aslinya—yang sebagian didokumentasikan dalam buku hariannya—Eva dideportasi sekitar empat bulan setelah ulang tahunnya yang ke-13. Catatan buku hariannya berakhir pada 30 Mei 1944, dan dia terbunuh di Auschwitz pada 17 Oktober 1944.

Ibunya, Agnes Zsolt, selamat dan kemudian menemukan buku harian Eva.

Sebelum peluncuran Instagram tersebut, proyek jutaan dolar itu dipublikasikan secara online dan di papan reklame raksasa di seluruh Israel, dengan poster yang menyatakan, “Bagaimana jika seorang gadis di Holocaust memiliki Instagram?”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mendukung proyek tersebut pada Senin (29/4), dan mencuit bahwa masyarakat harus mengikutinya. Dan beberapa selebriti terkenal, termasuk aktris “Wonder Woman” Gal Gadot, mendesak para pengikut mereka untuk menonton serial ini.

Tetapi tidak semua orang terkesan dengan konsep itu. Menulis di harian Israel Haaretz, musisi dan guru Israel Yuval Mendelson menyebutnya kasar dan mengatakan bahwa penyajiannya tidak pantas.

Meskipun sulit untuk menjangkau kaum muda saat ini, ia menulis, “akun Instagram fiktif tentang seorang gadis yang terbunuh dalam Holocaust bukanlah dan tidak bisa menjadi cara yang sah.”

Tetapi proyek tersebut tampaknya telah mencapai tujuannya pada Kamis (2/5), di mana tidak hanya viral secara online, tetapi proyek tersebut juga memicu percakapan di antara para pemuda Israel yang berkumpul untuk upacara peringatan Holocaust tahunan di sekolah mereka.

Mereka yang berada di balik proyek tersebut melaporkan bahwa lebih dari 100 juta orang telah menonton kisah Eva.

Keterangan foto utama: Foto dari kampanye media sosial Eva Stories yang mengadaptasi buku harian korban Holocaust yang berusia 13 tahun, Eva Heyman, menjadi serangkaian video di Instagram story. Kutipan dari buku harian Eva Heyman dapat ditemukan di situs web World Holocaust Remembrance Center. (Foto: K’s Galleries via Storyful)

Komentar

  1. ARMADA4D - SITUS SLOT TERPERCAYA | SLOT ONLINE | TOGEL ONLINE | LIVE CASINO | TEMBAK IKAN | SPORTSBOOK |

    *Minimal Betting Togel 500 Rupiah.
    Tersedia 10 Pasaran Togel Terkenal, seperti
    - Pasaran HK Siang
    - Pasaran SG Metro
    - Pasaran Sidney
    - Pasaran Malaysia
    - Pasaran Singapore
    - Pasaran Singapore 45
    - Pasaran Malaysia Siang
    - Pasaran Macau
    - Pasaran Qatar
    - Pasaran Hongkong

    * 5 Provider Slot Terbesar.
    - Pragmatic Play
    - Habanero
    - Spade Gaming
    - TopTrend Gaming
    - Joker Gaming

    * Live Casino
    - ION Casino
    - Pragmatic Play
    - Sexy Gaming
    - All Bet
    - IDN Live

    >>EVENT PROMO<<

    1. BONUS MURNI FREESPIN 30% & BUYSPIN 20% SLOT (PRAGMATIC PLAY)
    2. BONUS ROLLINGAN MINGGUAN SLOT & TEMBAK IKAN 0,8%
    3. BONUS CASHBACK TOGEL UP TO 2%
    4. BONUS CASHBACK HARIAN SLOT & TEMBAK IKAN UP TO 5%
    5. BONUS CASHBACK LIVECASINO 10%
    6. BONUS REFFERAL 1%

    Dijamin Selalu Hoki Dan BONUS NEW MEMBER 100% DI BAGIKAN DI AWAL !!!

    Contact :
    Whatsapp : +6281322252745
    Link IP : 188.166.228.118

    #Armada4D
    #Nada4D
    #Sayap4D
    #Layar4D

    BalasHapus

Posting Komentar